Monday, February 16, 2009

PROSES KEJADIAN MANUSIA

Ciptaan dari tanah

Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah yang dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi. Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan menggesa agar tidak berundur walaupun bumi bersumpah kerana tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amaran kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi menderhaka kepada Allah. Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:
Tanah Baitulmuqaddis - kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
Tanah Bukit Tursina (Mesir) - telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.
Tanah Iraq - dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
Tanah Aden (Yaman) - muka sebagai temat berhias dan kecantikan.
Tanah telaga Al-Kautsar - mata sebagai tempat menarik perhatian.
Tanah Al-Kautsar - gigi sebagai tempat memanis-manis.
Tanah Kaabah(Makkah) - tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
Tanah Paris (Perancis) - tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.
Tanah Khurasan (Iran) - perut sebagai tempat berlapar.
Tanah Babilon (Iraq) - kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.
Tanah Tursina (Mesir) - tulang sebagai peneguh manusia.
Tanah India - kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
Tanah Firdaus (Syurga) - hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.
Tanah Taif (Arab Saudi) - lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan doa.

Penyempurnaan

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan iaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra. Lima pancaindera dilengkapkan dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti masam, masin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, sejuk, tekanan, kelikatan dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, masin dan hanyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adan dengan pelbagai "sifat". Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wangian dan ramuan dari Nur-Sifat Allah dan dirasmi dengan "Bahrul Uluhiyah". Kemudian, tubuh tersebut dibenam dalam "Kudral 'Izzah" iaitu sifat "Jalan dan Jammal" lalu disempurnakan tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: "Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut..." (Surat Al Insaan:1)
Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempoh 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Kerana proses kejadian itu yang melalui peringkat yang "kotor", tidak hairan Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang dicipta dari tanah.

Kemasukan roh

Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan kerana jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat. Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memassuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna. Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya. Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimah tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka. Allah mengajarkan kalimah "Alhamdulillah" yang merupakan kalimah pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.
Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru. Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mula merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit. Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai "Abul Basyar" iaitu Bapa Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran "Abul Ruh" atau "Abul Arwah" iaitu Bapa segala Roh.

Kajian sains

Kajian sains telah menunjukkan bahawa unsur kimia pada tubuh manusia terdiri daripada unsur yang terdapat pada tanah. Nisbah unsur yang terdapat di dalam badan juga memberikan kesesuaian dalam sifat dan fungsi anggota setiap bahagian manusian. Antaranya unsur yang didapati adalah:
Karbon
Oksigen
Hidrogen
Fosforus
Sulfur
Azote
Kalsium
Kalium
Natrium
Klorat
Magnesium
Ferum
Manganese
Kuprum
Iodin
Klorin
Kobalt
Zink
Silikon
Alumunium
Molebdenum
Boron
Vanadium
Selenium
Kromium

Penciptaan Adam as versi kedua

Apa yang telah diungkapkan di atas bagaimana Adam diciptakan adalah satu sisi penciptaan yang berbeda dengan apa yang kita akan bahas, bahasan ini akan berbicara secara keilmuan bagaimana manusia yang bernama Adam as diciptakan Allah. Adam adalah manusia dari jenis laki-laki yang memang disiapkan Allah untuk menjadi Khalifah, meskipun manusia itu diciptakan bukan yang pertama. Mungkin lebih banyak yang sepakat bahwa manusia pertama adalah Adam bila dibandingkan dengan pengkabaran bahwa Adam adalah manusia kedua.
Allah tidak menciptakan manusia secara main-main, demikian juga dengan halnya Adam, ada satu poin yang dilupakan bahwa telah dijelaskan bahwa penciptaan Adam sama dengan Isa (Yesus) atau sebaliknya, keduanya mengacu bahwa manusia ini adalah dilahirkan seorang wanita yang tidak membutuhkan pendamping (solo). Ungkapan kata kunci ini sebenarnya menyiratkan makna yang amat besar dimana posisi Ibu yang melahirkan memegang peranan penting dari munculnya manusia baru yang kemudian diberikan amanat untuk berkembang-biak, Jika Isa (Yesus) dilahirkan Maria yang memakan makanan Syurga (lihat Qs Al-Maidah / Hidangan dari Syurga yang turun kepada wanita bernama Maria) yang nilai gizi dan formulanya tinggi maka tak ubahnya Ibunya Adam memakan makanan yang sama sehingga menghasilkan Adam,sampai di sini mungkin kita akan melihat siap asebenarnya ibu manusia ini? jika mengacu kepada Qur'an QS An-Nissa ayat 1 (Wanita) maka kita akan paham bahwa Wanitalah yang sedang diterangkan Allah sebagai manusia pertama lalu menghasilkan manusia kedua yang tak lain adalah Adam.

Wanita adalah ladang demikian Allah menerangkan perumpaan untuk wanita, ladang adalah tanah pertanian sedangkan Pria yang identik dengan penghasil Sperma atau air mani adalah penghasil benih yang potensial, yang dirancang menghasilkan benih manusia baru (perhatikan ayat Allah: "[i]Maka terciptalah laki-laki dan perempuan apabila air mani dipancarkan[/i]"), pemberitaan ini sungguh amat ilmiah dan mengandung ilmu pengetahuan, untuk meyakinkan bahwa antara pemberitaan Bible dengan Alqur'an bersebrangan maka kita akan lihat bedah ayatnya:
“Hai sekalian Manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu [b]SEORANG DIRI[/b] (Nafsin Wahidatin) , dan [b]DARIPADANYA[/b] (minHaa) Allah menciptakan Pasangannya (DzawjaHaa), dan dari [b]DARIPADA KEDUANYA[/b] (minHumaa) Allah memperkembangkan biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian (QS 4 An Nisa:1)
Kata Nafsin wahidatin adalah bentuk Muannast (Kata sandang untuk menerangkan Wanita) tetapi diabaikan untuk mendukung kata itu mengacu kepada Laki-laki (Muzakar), padahal ayat itu berbicara tentang [b]WANITA[/b] (AN-NISSA) dan predikatnyapun mengacu kepada milik wanita, tetapi lagi-lagi diabaikan. Hal inilah yang kemudian dijatuhkan pilihan keputusan bahwa Adam adalah manusia pertama padahal ada ayat yang menjelaskan bagaimana Adam dibentuk dari ALAQAH (diartikan Lumpur hitam) yang sebenarnya juga bisa berarti Darah yang mengetal (Janin).
Jika diletakan Adam sebagai manusia Kedua dan yang pertamanya adalah Hawa maka sebenarnya secara keilmuan sudah benar bahwa Adam melalui proses pembentukan pada rahim ketika masih menjadi darah yang mengental (Alaqah)dan ini juga menguatkan bahwa proses Penciptaan beliau sama dengan penciptaan Isa yang tanpa bapak.
Bukti ini cukup kuat untuk membuktikan bahwa Alqur'an menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah dan semua itu adalah karena yang menjelaskannya adalah Pencipta Alam semesta yaitu Allah.

No comments:

Post a Comment